Usaha Feri salah satu pengrajin jas hujan ini ia tekuni sejak tahun 2006 lalu. Usaha yang dikerjakan di rumahnya di Desa Mengelo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ini, kini memiliki 25 karyawan. Bisnis musiman setiap musim penghujan ini mampu memproduksi 300 hingga 350 buah jas hujan per harinya.
“Jas hujan yang ia buat ada 16 model, mulai dengan jenis ponco lengan, jaket celana dan lain-lain” ujar Feri. Industri rumah tangga ini tidak hanya memproduksi jas hujan untuk orang dewasa saja, tapi juga untuk anak.
“Harganya tergantung model dan jenisnya, mulai harga 25 ribu rupiah, namun untuk jas hujan anak-anak lebih mahal dengan harga 45 ribu rupiah,” ujarnya menjelaskan.
Bahan yang digunakan ada dua jenis, parasut dan plastik dengan kualitas sama. Bahan baku jas hujan sendiri, dipesan dari china tapi melalui Surabaya. Saat musim hujan seperti ini, harga bahan baku naik sehingga mempengaruhi harga penjualan.
Bahan yang digunakan ada dua jenis, parasut dan plastik dengan kualitas sama. Bahan baku jas hujan sendiri, dipesan dari china tapi melalui Surabaya. Saat musim hujan seperti ini, harga bahan baku naik sehingga mempengaruhi harga penjualan.
Proses pembuatannya dikerjakan disini dan bisa dibawa pulang oleh karyawan. Mulai pemotongan dari bahan mentah, dipola, dijahit, disablon hingga dimasukkan dalam kemasan.
Jas hujan ini ia kirim kota sekitar Jawa Timur. meski usaha pembuatan jas hujan miliknya merupakan usaha musiman, saat musim kemarau, ia siasati dengan membuat kerajinan yang lain seperti seragam, almamater dan lain sebagainya. (tho)
Jas hujan ini ia kirim kota sekitar Jawa Timur. meski usaha pembuatan jas hujan miliknya merupakan usaha musiman, saat musim kemarau, ia siasati dengan membuat kerajinan yang lain seperti seragam, almamater dan lain sebagainya. (tho)
Thanks for reading & sharing TOPIKKU
0 komentar:
Posting Komentar