Jombang. Puluhan pengguna angkutan Kereta Api melakukan aksi
demo dengan cara tidur di rel Stasiun Sembung, kec perak, Jombang, Minggu pagi (13/1/2013).
Aksi ini dilakukan, menuntut kebijakan pengurangan gerbong dan penghapusan system
abonemen segera dicabut. Bahkan, puluhan warga ini langsung menaiki atap lokomotif
Kereta Api Doho jurusan blitar-kertosono-surabaya saat berhenti di stasiun.
Menurut korlap, agung, aksi ini dilakukan sebagai bentuk
protes terkait kebijakan PT KAI perjanuari 2013, Diantaranya, penghapusan
sistem abonemen atau tarif langganan setiap bulan. Sebelumnya, para pelanggan
membayar Rp 140 ribu setiap bulan. Uang itu untuk pembayaran transportasi KA
DHoho atau KRD dari Stasiun Sembung hingga Surabaya. Namun semenjak aturan itu
dihapus, pelanggan mulai kesulitan. Karena mereka harus membeli tiket setiap
hari. Untuk KRD sebesar Rp 2 ribu, sedangkan Dhoho sebesar Rp 4 ribu.
Yang menjadi persoalan, tiket tersebut dibatasi hanya
seratus lembar per hari. Sudah begitu pembelian tiket tersebut juga di stasiun
tertentu, yakni Jombang, Kertosono, Peterongan, serta Sumobito. "Karena
jarak stasiun tersebut cukup jauh, kami keberatan ujar agung. Apalagi dua
kereta ekonomi tersebut juga tidak berhenti di Stasiun Sembung per 15 Januari
lusa.
Tuntutan lainnya adalah kebijakan pengurangan gerbong.
Sebelumnya, KA Dhoho menyadiakan tujuh gerbong untuk para penumpang. Namun pada
Januari ini gerbong tersebut dipangkas hanya tinggal empat. Meski demikian,
hanya tiga gerbong yang difungsikan dan satu gerbong lagi akan dikunci tanpa
penumpang. Kami menuntut kebijakan itu segera dihapus, jika tidak kami akan
terus melakukan demo ujar agung.
Aksi ini berakhir setelah kepala stasiun sembung, agus
melakukan negosiasi dengan pelanggan kereta api ini. Agus meminta pelanggan
kereta api yang melakukan protes ini mengrimkan surat resmi ke daops 7, karena
semua kebijakan yang diterapkan ini adalah keputusan pusat ujar Agus. (Rel)
Thanks for reading & sharing TOPIKKU
0 komentar:
Posting Komentar