Prajurit kulon. Akibat buruknya penanganan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Surodinawan. warga Perumnas Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto dibayang-bayangi penyakit berbahaya dan mematikan.
Pasalnya, luberan sampah yang diperkirakan berjumlah ratusan kubik berserakan di sekitar area TPS. Ironisnya kondisi ini berlangsung sejak lama tanpa Ada penanganan secara serius.
Sampah berbagai jenis ini bahkan kerapkali menjadikan jalanan sebagai lautan sampah.
Luberan sampah yang tak terangkut kontainer Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) seringkali menimbulkan pemandangan menjijikan manakala hujan karena mengambang ke segala Arah.
Tragisnya Kepala DKP Happy Dwi P ketika dikonfirmasi via HP nya Rabu (6/2) malah menyalahkan warga setempat. "Setiap Hari kita angkut kontainer itu, namun kesadaran warga yang kurang," ujarnya.
Happy pun menolak anggapan kondisi ini akibat buruknya penanganan sampah yang ia terapkan. "Tiap Hari ya kita angkut kontainer sampahnya namun warga tidak membuang sampah pada tempat yang disediakan."
Ia juga menuding sebagian sampah itu berasal dari kabupaten (Mojokerto). Menurut ia, setiap Hari oknum ini membuang satu pick up sampah disekitar kontainer.
Pemecahannya, lanjut ia, Dirinya berharap PU Cipta Karya Kabupaten untuk membuat TPS sendiri di semua perbatasan kab dg kota. "Ini agar sampah warga kabupaten tidak dibuang ke TPS-TPS Kota," pungkasnya.
Warga setempat mengeluhkan penanganan sampah di TPS ini sejak lama. Namun aspirasi mereka tak digubris. "Masalah ini sudah lama. Soal bau, pembakaran sampah namun dibiarkan saja," kata Handi warga setempat.
Penanganan sampah di TPS ini awalnya dilakukan dengan di bakar. Namun DKP menolak keras tudingan tersebut. Pembakaran itu sempat meluas membakar savana di area tersebut. Tak pelak puluhan pohon penghijauan mati (lif).
Thanks for reading & sharing TOPIKKU
0 komentar:
Posting Komentar